Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) mengambil langkah cepat dan strategis untuk mengantisipasi lonjakan harga beras yang dikhawatirkan dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
Langkah ini sebagai tindak lanjut atas Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor: 500.2.5/2309/IJ tanggal 4 September 2025 terkait atensi terhadap kenaikan harga beras di daerah.
Pada Selasa (9/9/2025), Pemkab Barito Utara menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi yang berlangsung di Aula Setda, Ruang C, Muara Teweh. Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Eveready Noor, serta dihadiri oleh sejumlah kepala perangkat daerah, perwakilan Bulog, dan instansi terkait lainnya.
Dalam pernyataannya, Eveready Noor menekankan pentingnya respons cepat dan langkah terukur dalam mengatasi kenaikan harga beras.
“Kita tidak boleh lengah. Penyerapan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang tinggi harus diimbangi dengan langkah-langkah pengendalian. Jangan sampai daya beli masyarakat turun akibat kenaikan harga beras,” tegas Eveready.
Sebagai tindak lanjut konkret, Pemkab Barut mendorong pelaksanaan gerakan pasar murah di berbagai titik strategis. Kegiatan ini ditujukan untuk menjaga stabilitas harga beras dan memberikan akses harga terjangkau bagi masyarakat.
“Gerakan pasar murah sudah dijalankan di beberapa kecamatan dan desa. Untuk wilayah dalam kota Muara Teweh, kegiatan ini akan difokuskan di Pasar Pendopo dan Pasar PBB. Langkah ini kami yakini efektif untuk menjaga stabilitas harga beras dan mengendalikan inflasi daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Barito Utara, H. Siswandoyo, pada Rabu (10/9/2025) menyampaikan bahwa penyaluran beras SPHP telah dilaksanakan di sejumlah desa dan kecamatan.
“Kami mencatat, pada Kamis (4/9/2025), sebanyak 1.000 kg beras SPHP disalurkan di Desa Sikui (depan Kantor Yetro). Kemudian pada Senin (8/9/2025) 1.000 kg di Kelurahan Montallat II dan Desa Sikui. Selasa (9/9/2025) sebanyak 1.250 kg di Desa Rimba Sari dan Desa Beringin Raya, serta 490 kg di halaman Kantor Yetro,” ungkap Siswandoyo.
Penyaluran terus dilanjutkan, dengan kegiatan pada Rabu (10/9/2025) di Desa Batu Raya I, dilanjutkan Kamis (11/9/2025) di Desa Tongka dan Pelari/Kandui, serta Jumat (12/9/2025) di Desa Ipu.
Langkah-langkah ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Barut untuk menjaga ketahanan pangan dan kestabilan ekonomi daerah, di tengah dinamika harga pangan nasional.(mr)